Sebelum
masuk ke pembuatan program aplikasi berorientasi objek, ada baiknya kita
mengetahui teori-teori yang mendukung untuk pembuatan program OOP itu
sendiri.
Pemrograman
berorientasi objek
(Inggris:
object-oriented programming disingkat OOP) merupakan paradigma pemrograman (pendekatan-pendekatan
untuk menyelesaikan suatu persoalann) yang berorientasikan kepada objek. Semua
data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek
(Wikipedia). Contoh meja,
kursi adalah sebuah objek yang berada di dalam rumah (class). Sedangkan rumah
juga bisa dikatakan objek yang dilihat dari sudut pandang yang lebih luas lagi.
Jadi objek tergantung bagaimana melihat dari sudut pandang tertentu
Konsep
yang membagi program menjadi objek-objek yang saling berinteraksi satu sama
lain. Objek adalah benda, baik benda yang berwujud nyata maupun benda yang
tidak nyata (konsep).
Konsep Dasar Pemrograman Berorientasi Objek
Merupakan
kumpulan dari data atau atribut dan method.
Contoh
konsep penerapan class didalam kehidupan adalah class manusia, class hewan,
class tumbuhan, class mobil dan yang lainnya.
2. Data
atau atribut
Merupakan
komponen terkecil didalam class, atau dapat dikatakan data merupakan
karakteristik fisik dari class. Kita ambil contoh class manusia, manusia itu
memiliki mata, telinga, hidung, mulut, tangan, kaki dan lainnya.
3. Method
Merupakan
sebuah cara atau suatu aktifitas dari suatu class yang menghasilkan sesuatu.
Contoh
class manusia, manusia itu sedang makan. Dari kalimat tersebut dapat kita ambil
kesimpulan bahwa manusia melakukan aktifitas makan yang dapat membuat manusia
tersebut terasa kenyang.
4. Object
Merupakan
bentuk nyata (konkrit) dari class (abstract). Kita ambil contoh sebuah kalimat manusia itu sedang makan. Kalimat ini belum
sempurna maknanya, dikarenakan masih bersifat abstract atau umum (siapa manusia yang dimaksud dari kalimat
tersebut belum dapat didefinisikan).
Apabila kita lakukan perubahan pada kalimat tersebut menjadi ayahku
sedang makan barulah kalimat tersebut mengandung makna dan dapat didefinisikan
dikarenakan class manusia dinstansiasi menjadi object ayah. Sebuah class tidak dapat beraktifitas atau
tidak dapat menghasilkan sesuatu tanpa object, dengan kata lain object merupakan
bentuk sederhana dari class.
Konsep
OOP bisa dilakukan dibeberapa bahasa pemrograman salah satunya adalah JAVA.Di bahasa pemrogaman ini akan kita bahas bagaimana implementasi pembuatan aplikasi yang berorientasi OOP
Persistence
UNIT
Java persistance API, disebut juga
JPA, merupakan bahasa pemrograman java framework yang memungkinkan developer
untuk mengelola relasi data di platform Java Standard Edition (j2SE) dan Java
Platform Enterprise Edition(j2EE), (Wikipedia)
Keuntungan menggunakan persistence API
:
- Tidak perlu membuat complex data
access objects (DAO). API membantu mengelola transaksi.
- Penulisan standar-kode yang
berinteraksi dengan database relasional, lepas dari query database yang
digunakan.
- Dapat menghindari SQL penulisan
bahasa query yang mengunakan nama kelas dan properti.
- Dapat menggunakan dan mengelola
POJOs.
Persistence
di Java masuk dalam Java Persistence Api atau JPA. JPA mempunyai kemampuan yang
cukup hebat yaitu project benar-benar tidak berurusan dengan database. tablenya
akan dibuatkan sendiri oleh JPA. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Memahami pendekatan dengan Object
Oriented
2. Table dalam database akan di
generate otomatis bedasarkan entity class yang di buat.
3. Ada beberapa library JPA yang
bisa digunakan antara lain TopLink dan Hibernate.
Pengertian
lain dari JPA adalah salah satu Java framework yang menggunakan
pendekatan Object-relational mapping (ORM). Lahirnya ORM dilatarbelakangi oleh
cara pandang OOP dalam dunia nyata untuk melihat sistem, termasuk ke dalam
sistem basis data.
Cara
kerja ORM ini adalah memetakan objek ke dalam database. Objek yang dimasukkan
akan dibaca oleh ORM tersebut dan diubah ke dalam sintaks SQL. selanjutnya baru
kemudian dijalankan di basis data relasional dan hasilnya kembali ke ORM.
Berbagai macam teknologi yang menggunakan pendekatan ini seperti Entity Beans
2.x, Toplink, Hibernate, JDO, JDBC dengan DAO
Fitur utama dari Java Persistence
API :
java persistance API adalah
POJO(Plain Old Java Object) persistance API untuk untuk Object-Relational
Mapping. Yang penuh berisi spesifikasi Object-Relational Mapping mendukung
penggunaan java metadata annotation dan XML descriptors dalam menentukan
pemetaan antara object java dan objek database relasional. Kaya dengan bahasa
SQL, seperti query(yang merupakan extensi signifikan atas EJB QL) statis dan
dinamis. Ia juga mendukung penggunaan
pluggable persistance dari provider
tertentu.
Cara Kerja JPA.
Seperti Hibernate, JPA menggunakan
annotation untuk melakukan mapping objek-objek ke dalam basis data relasional.
Objek ini sering disebut dengan entitas. Entitas JPA adalah Plain Old Java
Object (POJO) yang tidak meng-extend berbagai kelas atau meng-implement
berbagai interface.
Salah
satu kelebihannya dalah, kita tidak perlu membuat XML descriptor untuk
melakukan mapping. Jika kita lihat dokumentasi API, JPA dibuat dengan menggunakan
sedikit kelas dan interface. Sebagian besar package javax.persistence adalah
annotation.
Sebelum membuat aplikasi project di java, langkah pertama adalah pembuatan database disini